Wisuda III dan Dies Natalis X Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung (STTSA) dilaksanakan di Gereja Bethany Miracle Center (BMC) Sumurwelut, Surabaya pada tanggal 12 April 2021 dimulai pukul 09.00 WIB. Mahasiswa yang diwisuda terdiri dari 9 orang dari Program Studi Sarjana Teologi (S.Th) dan 8 orang mahasiswa Program Studi Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.Pd). Masing-masing wisudawan dan wisudawati telah menyelesaikan 160 SKS, lulus Ujian Komprehensif, melaksanakan pelayanan Week-End dan Missiontrip, dan telah mengikuti seluruh proses pembentukan di STTSA. Sehingga meraka dianggap layak untuk di wisuda.
Selain Wisuda, STTSA merayakan Dies Natalis yang ke X. STTSA lahir pada tanggal 11 April 2011 yang diprakarsai oleh 5 orang hamba Tuhan, masing-masing: Dr. Hesti R. Wijaya, Syarah Y.I. Faot, M.Th, Anita Y. Tomusu, M.Th, Asteria Huliselan S.Th dan Defeston Tampani, S.Th. STTSA berlokasi di Pondok Maritim Indah Blok AA No.1 Kec. Wiyung, Surabaya. Dalam kurun waktu 10 tahun, STTSA telah melahirkan lulusan sebanyak 50 orang. Alumni STTSA tersebar di berbagai daerah di Indonesia, melayani sebagai pendeta di gereja, guru agama Kristen di berbagai sekolah, melayani di panti rehabilitasi mental dan spiritual dan juga di Yayasan Kristen lainnya. Alumni STTSA tergabung dalam satu persekutuan, yaitu Persekutuan Keluarga Alumni Sabda Agung (PERKASA).
Wisuda dan Dies Natalis kali ini mengusung tema “Mengemban Amanat Agung di Tengah Dunia yang Bergejolak” (Mat. 28:18-20). Hal ini dianggap penting karena “menjadikan segala bangsa murid Yesus” adalah perintah Yesus Kristus untuk semua orang percaya di segala waktu, tempat dan keadaan. Dunia saat ini sedang bergejolak oleh adanya berbagai peristiwa bencana yang menimpa umat manusia hampir di seluruh dunia. Dimulai dengan pandemi virus Covid-19, bencana alam, krisis ekonomi global, perang, ancaman teroris dan berbagai peristiwa lainnya yang mengancam keberlangsungan umat manusia. Injil adalah kabar baik Yesus Kristus yang akan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi umat manusia yang sedang menghadapi krisis.
Dunia ini membutuhkan Yesus Kristus. Karena hanya Yesus Kristus yang dapat memberikan kepastian keselamatan di tengah dunia yang bergejolak.
Tema ini diangkat adalah agar setiap hamba Tuhan, khususnya wisudawan dan wisudawati mengingat kembali tanggung jawab utama dalam pelayanannya adalah menjadikan setiap orang yang dilayani menjadi murid Yesus, sesuai dengan visi STTSA “melayani yang tidak terlayani” (1 Kor. 1: 27-28).
(Oleh: Anita Y. Tomusu, M.Th, Ketua Panitia)
){kind=link}