Kudusnya Sebuah Ibadah (Keluaran 30:16-38)
Tuhan menghendaki setiap orang yang beribadah kepadaNya benar-benar menghormati kekudusan Tuhan, tidak bisa melakukan ibadah dengan sembarangan ataupun semaunya sendiri.
Sebelum imam Harun dan anak-anaknya menyelenggarakan ibadah mereka harus membasuh tangan dan kaki mereka dengan air yang mengalir dari bejana pembasuhan itu (ayat 18-21). Disamping itu mereka harus mengenakan minyak urapan dari bahan pilihan serta takaran yang telah ditetapkan (ayat 22-24). Pembuat minyak urapan ini haruslah seorang ahli yang memiliki keahlian khusus dalam mencampur rempah-rempah. Minyak ini hanya boleh dikenakan para imam, kemah suci dan perabotan tertentu dalam kemah suci.
Begitu kudusnya sebuah ibadah, sehingga tidak diperkenankan adanya sebuah kesalahan atau pelanggaran saat menyelenggarakan sebuah ibadah. Umat Israel harus mengetahui bahwa nilai sebuah ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kudus sangat berbeda dengan ibadah yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan yang terbiasa melakukan kenajisan.
Kesempurnaan ibadah tergantung pada pemimpinnya, apakah dia seorang yang suci? Tanpa kesucian, justru mendatangkan celaka bagi setiap orang yang hadir. Bersyukur, Tuhan Yesus Kristus menjadi pribadi yang suci tak bercacat cela dan menjadi Imam Besar yang membawa seluruh orang percaya dapat menikmati sukacita dalam ibadah. Ibrani 4:14 “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.”
Aplikasi:
Dalam pergumulan hari ini, berserulah kepada Imam Besar Yesus Kristus, sampaikanlah apa yang menjadi permohonan kita, Dia pasti menjawabnya.
Sumber Pdt David Samuel
){kind=link}