Teraniaya, Tetap Bermazmur (Mazmur 7:1-17)
Ayat 1. “Nyanyian ratapan Daud, yang dinyanyikan untuk TUHAN karena Kush, orang Benyamin itu. Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku,”
Tuhanlah tempat bersandar bagi semua orang yang mengalami keputusasaan dan pergumulan, penganiayaan, tangan Tuhan selalu terbuka untuk memeluk dan melindunginya dari mara bahaya.
Dalam keadaan terdesak musuh, Daud tetap menaikan mazmur kepada Tuhan. Ada dua kemungkinan siapa itu orang Kus, bisa raja Saul yang ditolak Tuhan dan mengalihkan kepemimpinan kepada Daud, atau bisa juga Simei sanak Saul yang mengutuki Daud saat dalam pelarian ketika Absalom mengkudeta Daud sebagai raja.
Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah sekalipun merancangkan yang jahat kepada mereka sebelumnya, bahkan Daud berlaku baik sekalipun mereka itu pembenci Daud. Namun Daud memutuskan untuk menyerahkan segala perkaranya itu kepada Tuhan dalam bentuk pujian mazmur, sebagai kepercayaannya akan pembelaan serta perlindungan Tuhan dari semua rancangan jahat mereka.
Yesus Kristus pun yang bertujuan menjadi Juruselamat manusia juga mengalami penolakan, pengaiayaan serta diperlakukan semena-mena, sekalipun tidak ada satu kesalahan yang pantas dijatuhkan hukuman kepadaNya, demikian juga Gereja ataupun orang Kristen pada masa kini, sering mengalami persekusi bukan karena perbuatan kesalahan, melainkan karena mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Aplikasi:
Tetaplah memuji Tuhan sebagai kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus, sekalipun kita sedang mengalami penganiayaan dari para haters.
Sumber Pdt David Samuel
){kind=link}