News Breaking
Youtube
wb_sunny

Breaking News

JANGAN TAKUT TERHADAP KEMATIAN FISIK (Fil. 1:21-23)

JANGAN TAKUT TERHADAP KEMATIAN FISIK (Fil. 1:21-23)

Ketakutan sedang melanda dunia saat-saat ini, berkenaan dengan munculnya Virus Corona, apa lagi munculnya varian terbaru-Delta yang demikian cepatnya merengut nyawa siapa pun (hamba Tuhan, jemaat, bahkan para medis yang sedang bertugas).

Apa kata Alkitab tentang kematian fisik-meninggal. Mari kita memahaminya dari perspektif Alkitab.

Bukankah surat Filipi dari Rasul Paulus bertemakan Sukacita dalam penderitaan, yang ditulis oleh Sang Rasul dari Penjara.
Mari kita meneliti kebenaran absolut/mutlak ini.

1. TO DIE (IS) GAIN
Ini perspektif Alkitab melalui rasul Paulus, Tuhan melalui rasul-Nya menyatakan *to die* dari kata Yunani, *APOTHANEIN, verb-aorist  infinitive active.* Mengapa *to die ditulis dalam bentuk kata kerja/verb? Sebab, kematian itu sesuatu yang akan berlangsung/terjadi dalam kehidupan setiap manusia.
 Juga mengapa ditulis dalam bentuk aorist infinitive, bukankah dalam bahasa Yunani bentuk "aorist" menegaskan tentang "masa lampau," dan "infinitive menekankan tentang suatu peristiwa yang terjadi hanya satu kali terjadi.

Jadi, sehubungan dengan *to die* adalah suatu peristiwa yang akan dialami oleh seseorang di dalam dunia, yang SUDAH DITENTUKAN SEBELUM TERJADI (inilah bentuk "aorist"), dan hanya terjadi satu kali saja dalam kehidupan.

Siapakah penentu to die? Apakah penyakit, virus, kecelakaan, keracunan, dll! Bukan, sebab yang jadi penentu menurut Alkitab adalah Sang Pemberi nafas kehidupan, yaitu Allah (Kej. 2:7, "Dia menghembuskan nafas hidup....").
Apakah, manusia tidak bertanggung jawab atas kehidupannya, jawabannya, sebagai pribadi manusia bertang jawab atas kehidupannya kepada Sang Pemberi kehidupan, dalam limitasi/batasan tertentu, seperti: menjaga kesehatan, makan-minum, konsumsi vitamin, jika sakit ke dokter, berolah raga, dll-inilah tanggung jawab terbatas. Sebab, ketika Sang Empunya kehidupan memanggilnya, maka manusia tidak bisa komplain/protes, berusaha dgn segala daya upaya untuk bertahan hidup melalui berbagai macam cara (untuk memahami hal ini secara tuntas, maka harus belajar tuntas tentang: THE PROVIDENCE OF GOD).
Kematian seringkali melalui berbagai macam cara, seperti: Stefanus dirajam, 11 rasul ada yang dilempar dari gedung bertingkat, dipenggal, disalib terbalik, dibakar hidup hidup pada  zaman kekuasaan Romawi, ada yang faktor usia-tua, ada Karena sakit, kecelakaan, dlsbnya.
2. TO DIE (IS) GAIN
Perhatikan kalimat  (is) gain, yang dalam bahasa. Yunani tertulis: KERDOS, noun-nominative neuter singular, yang artinya bahwa (is) gain adalah SUBYEK-suatu kepastian yang natural. Namun, (is) gain=keuntungan, bukan kerugian, bukan aib, bukan akhir dari hidup atau akhir dari segalanya.
Rasul Yohanes katakan kebahagiaan (Wah. 14:13); Pemazmur katakan *berharga* (Maz. 116:15); bagi yang ditinggal oleh kematian: Jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

3. KEMATIAN= PERPIDAHAN KEHIDUPAN
Perhatikan ayat 23 dari Filipi 1, yang Paulus katakan: aku ingin PERGI dan DIAM BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS.
Suatu kalimat yang unik dan agung, yang hanya ada di dalam Alkitab, yang hanya diajarkan oleh firman Tuhan, melalui rasul sejati milik Kristus.

Dalam Strong's Lexicon, tertulis: I desire (Yun. EPITHYMIAN, noun-accusatife feminine-singular), sedang kata DEPART dalam bahasa. Yunani, ANALYSAI, verb-aorist infinitive active-perhatikan bentuk kata ini sama dengan kalimat TO DIE.
Jadi, rasul Paulus tidak takut mati secara fisik, dan memang Paulus mati martir, sebab baginya bahwa KEMATIAN FISIK adalah BEPERGIAN artinya PERPINDAHAN TEMPAT.

Sekarang perhatikan kata Paulus selanjutnya, yakni *bersama-sama dengan Kristus  ("with Christ, dr kalimat Yunani, SYN CHRISTO").
Inilah kehidupan yang sesunguhnya, berbeda dengan kehidupan di dunia yang bersifat kontemporer/sementara, sbgmn dikatakan oleh Musa (Maz. 90:3, "Engkau kembalikan manusia kepada debu" artinya Dialah PENENTU, ayat 10, "Masa hidup kami 70thn dan jika kami kuat, 80thn, dan kebanggaan adalah KESUKARAN dan PENDERITAAN, sebab BERLALUNYA BURU2, dan kami MELAYANG LENYAP").
Musa sedang bersaksi bahwa hidup manusia sementara, penuh penderitaan dan terbatas di dalam dunia ini.
Makanya, Paulus menegaskan lebih baik PERGI dan BERSAMA KRISTUS yang ada di sorga, di tempat yang kekal, yang tidak ada penderitaan, ratap tangis, tidak ada pergumulan, problem, pertandingan.

Paulus menutup bagian "pergi hidup bersama Kristus" dengan menegaskan bahwa *itu jauh lebih baik* (dlm Strong's Lexicon tertulis: (with is) far better indeed*). 
Di sini Rasul Paulus sedang *membandingkan antara hidup di dalam dunia yang sementara dan hidup bersama Kristus di sorga, mana yang JAUH LEBIH BAIK, dan ia tegaskan bahwa hidup BERSAMA KRISTUS JAUH LEBIH BAIK, sebab sudah di dalam sorga.

4. KONKLUSI
Jangan takut terhadap kematian fisik, takutlah pd kematian rohani (Kej. 2:17).
Kematian ditentukan oleh Dia, Sang pemberi nafas kehidupan (Kej. 2:7, bdgkn Maz. 90:3), cara matinya sebagai sarana menuju kematian fisik.
Persiapkan diri sebelum Dia memanggil, agar bisa bersama dengan Dia di tempat kekal-sorga.
Kematian merupakan PERPINDAHAN kehidupan dari kesementaraan kepada kekekalan.

By Pdt. Mozes Manuputty
Founder: DIDASKALIA CHRISTIAN FOUNDATION MINISTRY.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.