Dihina Jadi Panglima (Hakim-hakim 11:1–11)
Ayat 7. “Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: “Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?”
Tuhanlah yang menentukan nasib seseorang, Ia mengangkat dan meninggikan orang yang rendah hati dan menjatuhkan orang yang congkak.
Yefta memiliki latar belakang kehidupan yang menyedihkan, terlahir dari seorang wanita hina dan kehadirannya di tengah keluarga ditolak, diusir dan akhirnya dia harus pergi meninggalkan keluarga dan bangsanya dan memilih bergabung dengan gerombolan penyamun.
Orang seperti Yefta ini seakan tidak punya harapan akan hal yang baik, orang menganggap nasibnya, buruk tidak punya masa depan. Tetapi tidak bagi Tuhan, Dia berdaulat untuk menentukan nasib seseorang yang hatinya selalu bergantung pada Tuhan.
Tua-tua kota Gilead itu akhirnya datang untuk minta bantuan Yefta agar menjadi panglima perang mereka untuk melawan bani Amon yang akan menghancurkan Gilead. Yefta menyetujui permohonan mereka asal itu seijin Tuhan.
Kehadiran Yesus Kristus bagi setiap kita adalah memberikan jaminan kepastian akan hari depan yang penuh harapan, sekalipun kita bukan siapa-siapa, orang yang dihina, bernasib buruk, percayalah Yesus mampu untuk mengangkat hidup kita, hanya tetaplah bergantung kepada Yesus saja.
Aplikasi:
Serahkanlah segala kekuatiran kita tentang hari depan kepada Yesus, percayalah Dia sanggup menolong hidup kita. Sumber Pdt David Samuel