Modernitas (Hakim-Hakim 3:1-11)
Ayat 6. “Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu.
Ayat 7. Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.”
Tuhan menguji hati setiap manusia, apakah taat kepadaNya ataukah justru memberontak terhadap titah Tuhan.
Angkatan Israel yang tidak mengenal perang Kanaan, hidup dalam kemapanan dan kemakmuran, memiliki tanah air tidak seperti nenek moyang mereka yang nomaden dan serba terbatas.
Angkatan ini bisa disebut modernitas yaitu proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dengan tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mereka terlibat dalam dinamika ekonomi, pasar, sosial, budaya, dan aspek-aspek kehidupan yang lain. Mereka juga kawin dengan bangsa-bangsa di Kanaan. Singkat kata, mereka saling membentuk dan memengaruhi.
Perubahan selalu ada dua sisi yaitu positif dan memberkati atau negatif dan merusak diri. Dan kenyataannya perubahan tersebut membawa angkatan itu justru menjauh dari Tuhan dan terpikat oleh budaya bangsa-bangsa penyembah berhala.
Tuhan tidak tinggal diam melihat kelakuan mereka, Tuhan mengijinkan mereka menjadi tawanan dan ditindas, agar mereka sadar akan kesalahan yang telah mereka buat dan mau bertobat.
Kasih Tuhan yang tak berkesudahan ini, berlaku sampai sekarang bagi siapa saja yang mau dipulihkan hidupnya, mereka harus datang kepada Tuhan Yesus Kristus yang sangat mengasihi kita.
Aplikasi:
Datanglah kepada Yesus Kristus agar hidup kita mengalami kelepasan dari jerat modernitas yang negatif
Sumber Pdt David Samuel