Mulutmu Harimaumu (Hakim-hakim 8:10-21)
Ayat 15. “Lalu pergilah Gideon kepada orang-orang Sukot sambil berkata: “Inilah Zebah dan Salmuna yang karenanya kamu telah mencela aku dengan berkata: Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada orang-orangmu yang lelah itu?”
Ayat 16. “Lalu ia mengumpulkan para tua-tua kota itu,ia mengambil duri padang gurun dan onak, dan menghajar orang-orang Sukot dengan itu.”
Ayat 17. “Juga menara Pnuel dirobohkannya dan dibunuhnya orang-orang kota itu.”
Tuhan itu memperhatikan Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Orang Sukot dan Pnuel ini tidak pernah mengira bahwa ucapan mereka itu menuai akibatnya seperti pribahasa mulutmu harimaumu, ketika Gideon berhasil menawan raja Midian Zebah dan Salmuna. Dengan demikian Gideon mengenapi ikrarnya menghajar tua-tua kota dengan duri padang gurun, demikian juga menara Pnuel dirobohkan dan memusnahkan penduduknya.
Firman Tuhan mengajarkan kita hari ini agar jangan gegabah dalam berkata-kata. Perkataan yang keluar seringkali diucapkan tanpa nalar yang benar, hanya mengikuti emosional sesaat. Hal ini berakibat buruk akan masa depan.
Ingatlah bahwa Yesus Kristus berulang kali menawarkan, mengundang, mengajak, memanggil setiap orang untuk hidup bersamaNya, agar kelak tidak ada penyesalan. Jangan buru-buru menolak Yesus Kristus agar kelak tidak dihakimi oleh karena perkataan itu.
Aplikasi:
Pergunakanlah mulut kita untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. Sumber Pdt David Samuel