SOLUSI (Hakim-hakim 11:12–28)
Ayat 12. “Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan: “Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk memerangi negeriku?”
Ayat 13. “Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta: “Orang Israel, ketika berjalan keluar dari Mesir, telah merampas tanahku, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka sekarang, kembalikanlah semuanya itu dengan jalan damai.”
Tuhan sangat terbuka terhadap siapa saja untuk bersoal jawab, bahkan menawarkan DiriNya sebagai solusi atas setiap pergumulan hidup.
Yefta membuka ruang diplomasi kepada raja Amon untuk menyelesaikan konflik teritorial, agar jangan terjadi pertumpahan darah di antara mereka. Suatu sikap yang bijaksana yang dipilih Yefta, mengutamakan dialog daripada pertempuran.
Ketika raja Amon mengajukan klaim wilayah dari Sungai Arnon sampai sungai Yabok sebagai miliknya, maka Yefta menyampaikan 3 argumen yang tidak dapat dibantah oleh raja Amon, yaitu:
1. Sejarah Terotorial, bahwa daerah itu dulu memang milik orang Amon, tetapi orang Amori telah merebutnya dan menduduki, dan saat Musa melewati daerah itu, orang Amori telah dikalahkan oleh Musa, sehingga wilayah itu milik Israel. (ayat 15-22)
2. Teologis, bahwa Tuhanlah yang telah memberikan wilayah itu, mengalahkan raja Balak yang menguasai wilayah Arnon, raja Balak saja tidak berani melawan Tuhan (ayat 23-25).
3. Status Wilayah, bahwa selama 300 tahun Amon tidak pernah lagi menduduki atau merebut wilayah Arnon ketika sudah dikuasai raja Balak penguasa Moab (ayat 26)
Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus, bahwa disetiap persoalan atau pergumulan, Tuhan sudah memberikan jawaban untuk kita dapat mengatasinya. Selama kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan maka hikmat Tuhan mampu untuk meredam setiap pergumulan dengan bijaksana, bukan dengan pertumpahan darah.
Aplikasi:
Percayalah kepada Tuhan Yesus, Dia pasti memberikan kita jawaban atas setiap persoalan hidup. Sumber Pdt David Samuel