Debat Tak Bertepi (Ayub 12:1–12)
Kebenaran:
Ayat 3. “Akupun mempunyai pengertian, sama seperti kamu, aku tidak kalah dengan kamu; siapa tidak tahu hal-hal serupa itu?
Ayat 4. Aku menjadi tertawaan sesamaku, aku, yang mendapat jawaban dari Allah, bila aku berseru kepada-Nya; orang yang benar dan saleh menjadi tertawaan.”
Tuhan memandang kerukunan sebagai hal yang baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.
Percakapan antara Ayub dan ketiga sahabatnya memperlihatkan suatu ketiadaan-harmonisan Ayub dan para sahabatnya di tengah penderitaan yang Ayub alami.
Dialog yang mereka bangun awalnya untuk memberikan penghiburan bagi Ayub, namun berjalannya waktu berubah menjadi suatu perdebatan teologis yang mengarah kepada pengajakan agar Ayub bertobat dengan mengakui kesalahan yang tersembunyi.
Hal itu membuat kesal hait Ayub dan meresponi para sahabatnya dengan pernyataan pada nats ini. Perdebatan tak bertepi kerap terjadi pada kehidupan antar orang percaya, sulit untuk membedakan mana kata-kata yang menguatkan atau kata-kata yang menghakimi dikemas dalam nasehat teologis. Tak jarang hal ini membuat kerukunan saudara seiman menjadi retak.
Tuhan Yesus menasehatkan agar KASIH menjadi landasan dalam membangun persaudaraan dengan demikian banyak orang dapat melihat Yesus dan memuliakan Dia.
Aplikasi:
Berhenti berdebat yang menghakimi saudara seiman yang dalam pergumulan, dukunglah dia agar mengalami kasih Yesus. Sumber Pdt David Samuel
){kind=link}