Teror (Ayub 9:25–35)
Ayat 32. “Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.”
Tuhan berdiri menentang orang-orang yang congkak dalam kebaikan dan kebenarannya sendiri.
Ayub sedih karena hari-harinya lebih cepat dari seorang pelari dan terbang tanpa secercah kegembiraan. Ia takut bahkan jika ia melupakan keluhannya dan mencoba tersenyum, Tuhan tidak akan menganggapnya tidak bersalah.
Oleh karena Allah bukan manusia, Ayub berharap ada seseorang yang menjadi perantara antara dirinya dan Allah, agar teror hukuman tidak membuatnya takut lagi.
Betapa mengerikannya jika menghadapi pengadilan Allah kelak, jika tidak ada yang menjadi pembela yang berdiri membelanya. Tapi bersyukur kita punya Pembela Agung yaitu Yesus Kristus, yang telah melepaskan kita dari kesalahan apapun, karena Yesus telah menanggung semuanya itu, agar kita dapat berdiri menghadap pengadilan Allah tanpa rasa cemas akan teror hukuman.
Aplikasi:
Berdoa bagi orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus agar mereka dapat menerima pengampunan dosa.
Sumber Pdt David Samuel
){kind=link}