Tersingung (Ayub 20:1–11)
Kebenaran:
Ayat 1. “Maka Zofar, orang Naama, menjawab:
Ayat 2. “Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi.
Ayat 3. Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
Tuhan mengingatkan bahayanya tersingung itu berakibat fatal, iblis sudah mengintai di pintu hati, jika tidak dikuasai, maka dapat melahirkan pembunuhan, seperti yang terjadi pada Habel.
Zofar mengungkapkan ketersingungannya atas respon Ayub yang dianggapnya bebal dalam meresponi nasehat-nasehat yang telah diberikan oleh teman-temannya.
Ungkapan hati Zofar yang dikuasai emosi, telah mengeluarkan kata-kata pembunuhan karakter seorang Ayub yang sedang menderita baik fisik maupun batin. Zofar telah gagal sebagai sahabat yang konsisten berpihak pada Ayub.
Yesus Kristus memanggil orang percaya agar hidup dalam kesehatian yang tidak boleh dikoyakkan oleh prasangka yang melahirkan ketersingungan, melainkan mengkomunikasikan dalam terang Firman Tuhan.
Aplikasi:
Kuasai hati kita agar jangan tersingung oleh sikap orang lain. Sumber Pdt David Samuel