KELEGAAN (Ayub 36:1–15)
Kebenaran:
Ayat 1. “Berkatalah Elihu selanjutnya:
Ayat 2 “Bersabarlah sebentar, aku akan mengajar engkau, karena masih ada yang hendak kukatakan demi Allah.
Ayat 3. Aku akan meraih pengetahuanku dari jauh dan membenarkan Pembuatku;”
Tuhan tidak membiarkan orang jahat tetap hidup, tetapi memberikan hak mereka kepada orang yang menderita.
Elihu belum berhenti mengkoreksi secara halus kepada Ayub. Meskipun bernada positif dengan kalimat yang menguatkannya untuk menjalani penderitaan dengan sikap iman yang tepat, namun jika dilihat secara saksama, pernyataan Elihu memiliki motif negatif yang bertujuan menjatuhkan mental Ayub.
Seandainya teguran itu dimaksudkan untuk menguatkan, menghibur pribadi yang ditegur: "Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka" (11), namun disayangkan, sikap positif dari Tuhan ini tertutupi oleh rentetan kalimat-kalimat sindiran Elihu yang menusuk secara tidak langsung kepada Ayub yang sedang menderita.
Dalam dunia ini penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan, Tuhan Yesus datang untuk memberikan kelegaan dan kelepasan dari semuanya itu, Dia mengundang setiap orang untuk datang kepadaNya, Dia tidak pernah menolak siapapun yang datang kepadaNya, Dia pasti memberikan pertolonganNya.
Aplikasi:
Wartakan kabar sukacita ini kepada dunia, agar mereka melihat kasih Yesus yang menyelamatkan.
Sumber Pdt David Samuel
){kind=link}