News Breaking
Youtube
wb_sunny

Breaking News

PENDIDIK YANG BERTANGGUNG JAWAB DI DALAM GEREJA (1 Tim. 4:16)

PENDIDIK YANG BERTANGGUNG JAWAB DI DALAM GEREJA (1 Tim. 4:16)

Diera Postmo kini, tanggung jawab seorang pemimpin atau sebutlah gembala, khususnya dibidang pengajaran makin hari, makin tergerus. Sebab, kemauan untuk menjadi seorang PENELITI seperti Nabi EZRA (7:10), sudah sangat langka.

Tulisan saya ini, bukan untuk mendeskreditkan yang memang secara akademik theologis bisa disebut minim, Krn pada umumnya banyak hamba Tuhan yang lebih berorientasi pada fenomena kontemporer yang bernuansa MISTIK. Sehingga, melalui tulisan singkat ini, saya ingin banyak hamba Tuhan mengingat pesan Rasul Paulus, seorang Theolog yang berkualitas pada zamannya, dalam konteks surat penggembalaan ini, khususnya terhadap "anak rohaninya atau anak didiknya. 
Sebab, nuansa pelayanan saat itu dicengkeram oleh kuatnya Yudaisme ysng anti Kristus dan ajaran GNOSTIK yang sangat bertentangan dengan ajaran gereja yg bersumber dari Yesus yg oleh Roh Kudus di ilhamkan kepada para penulis, khususnya Kitab PB, lebih khusus kepada Timotius. 
Tujuan agung dari Rasul Paulus melalui salah satu gembala-pemimpin di Asia Kecil, agar berhati-hati terhadap jebakan ajaran-ajaran palsu, juga agar diri gembala tidak ikut mengajarkannya di dalam gereja.

Melalui tulisan ini, ada beberapa hal urgen yang saya ingin tekankan atau kemukakan, yakni:

1. URGENNYA SEORANG MENTOR DLM PENGAJARAN

Surat ini berasal dari Rasul Paulus yang ditujukan kepada seorang hamba Tuhan muda yang sedang memimpin jemaat di Asia Kecil, yakni Timotius.

Jadi, rasul Paulus bertindak untuk MEMENTOR gembala muda bernama Timotius. Dan tak dapat diragukan bahwa Sang Mentor adalah seorang Theolog yamg sangat handal pada masa itu, yang perannya begitu kuat di dalam banyak gereja yang Tuhan perkenankan untuk ia rintis pd zamannya. Dan, sekali lagi, memang si Timotius muda adalah "anak didik rohani dari Sang Mentor, yg ahli-punya skill yang mumpuni dlm Theologi.

2. ATENSI SEORANG MENTOR, KHUSUS DALAM PENGAJARAN

Dari analisis saya, khususnya dalam GREEK, kata pertama yg muncul dalam ayat ini adalah EXECHE, dalam tensis: "present, imperative, ACTIVE, dr kata Yun. EPICHO, dgn arti: "to hold upon, to give heed to, to give attention to, to fixt attention upon (from: The New LINGUISTIC and Exegetical Key to the GREEK New Testament). 
Yang menarik bagi saya adalah, kata EXEGECHE ini ditulis dgn bentuk waktu PRESENT, IMPERATIVE, ACTIVE. 
Bagi para pembelajar GREEK ini sangat menarik, sebab menekankan tentang PERINTAH (imperative) yang berlangsung terus-menerus (present), dan dilakukan secara aktif (active) oleh seorang MENTOR, yang juga mengharapkan agar anak rohani dan anak didiknya bersikap demikian juga, yakni memahami bahwa mengajar itu adalah PERINTAH.
ketika menjadi seorang gembala-pemimpin jemaat yang harus memberikan makaroni (makanan rohani, berupa firman Tuhan) yang sehat, sehingga membuat jemaat dikenyangkan, dipuaskan, ada asopsn gizi agar sehat dan kuat secara rohani.

Inilah tanggung jawab seorang Mentor dan juga tanggung jawab seorang gembala jemaat bagi DOMBA-DOMBANYA, yakni pengajaran firman Tuhan yang sehat-yang benar-benar akurat, sehingga jemaat sehat dan kuat untuk menjalani kehidupan dan seluruh tantangan, terutama dari ajaran-ajaran palsu yang beredar dr masa ke masa yg ingin menghancurkan ajaran/doktrin yang sehat-benar.

3. TEACHING PRIORITY

Sebagai Mentor, Paulus tidak bicara tentang pentingnya untuk mengawasi FENOMENA. Sebab, fenomena BERDIFAT PERSONAL dan juga SUBJEKTIF. 
Oleh karena, pengalaman seseorang dengan Tuhan, pasti berbeda dengan yang lainnya, sehingga pengalaman/fenomena TIDAK BOLEH MENJADI DOKTRIN, apa lagi menjadi STANDAR untuk semua orang.

Contoh: pengalaman studi saya pasti berbeda dengan hamba Tuhan lainnya, juga pengalaman saya berjumpa dengan dan kemudian menikah dengan istri pasti unik.

Belum lagi, jika dipahami, bahwa Tuhan berkarya dalam diri seseorg dalam waktu yang berbeda, dengan cara yang berbeda, dan tempat yang berbeda, dan masih banyak juga pengalaman lainnya. 
Sehingga Paulus tidak menekankan, apa lagi mengharuskan fenomena untuk menjadi ajaran, ukuran-standar di dlm jemaat.

Yang Paulus tekankan kepada Timotius adalah: DIDASKALIA, "teaching." The article may refer to Timothy's ability to teach, if the word is understand  in an active  sense. In the passive sense it refers to that which is taught or a body of teaching (from: The New Linguistic.....).

Jadi, bagi Rasul Paulus, hal yang terpenting-priritas di dalam penggembalaan Timotius adalah perihal TEACHING-DIDASKALIA,bukan fenomena personal kontemporer. 
Sebab, melalui DIDASKALIA, jemaat memahami tentang siapa Allah (BIBLIOLOGI, Tritunggal, Kristologi, Pneumatologi, SOTERIOLOGI, Ekklesialogi, ANTHROPOLOGI, HAMARTOLOGI, dan lainnya). 
Ini adalah ajaran/doktrin utama yang harus disajikan dengan akurat-benar, berdasarkan penelitian ysng akurat Karena dengan penuh keseriusan, agar tidak melenceng/heresi.
4. KONKLUSI

Jika berkenan, carilah mentor yang memiliki skill yang mumpuni di dlm bidang Theologi, yang memang sudah teruji ke pakarannya. Sebab, akan menjadi pengontrol, pembimbing-pengarah yang memprioritaskan DIDASKALIA dari pada FENOMENA PERSONAL.

Utamakan PENGAJARAN/DOKTRINAL di dalam segala bentuk pelayanan, agar kita menjadi hamba-hamba Tuhan yang memberikan makaroni yang sehat kepada jemaat, sehingga mereka dikenyangkan, dikuatkan, berakar, dan bertumbuh dalam pengajaran firman Tuhan yang kokoh.

Penulis : Pdt. Mozes Manuputty
SOLA SCRIPTURA

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.