Sangatlah Rentan
Yeremia 2:7-8 (TB) Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.
Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Disadari atau tidak keadaan manusia itu *sangatlah rentan* : mudah melupakan pertolongan Tuhan dan tidak setia dengan cenderung berbuat dosa.
Sudah berapa kali bangsa Israel meninggalkan Allah lalu mengalami penderitaan dan setelah itu ditolong oleh Allah.
Dan baru saja mengalami hal-hal yang melegakan sudah mulai berikhtiar lagi untuk *menajiskan dirinya bagi Allah*.
Tanah milik Allah adalah tanah yang subur, tanah yang selalu menghasilkan hal-hal yang baik dan hasilnya mampu memberikan kehidupan buat yang mendiaminya.
Namun tanah itu tidak dikelola dengan baik dan malah dirusak oleh kekejian manusia sehingga manusia tidak dapat menikmati hasilnya .
Ingat dengan baik ! Bukan karena Allah tidak memberikan yang baik tetapi karena *kebodohan manusia sendiri* sehingga ia tidak dapat menikmati hal yang baik.
Tanah bisa berbicara tempat kita tinggal, tanah juga bisa berarti *hati manusia* (ingat Mat 13:1-23) yakni tempat kediaman Allah.
Maukah anda dan saya memiliki hati yang berkenan bagi Allah yakni dengan selalu mengisi hati itu dengan kebenaran-kebenaran firman Allah ?
Maukah anda dan saya selalu mengingat-ingat kebaikan Allah dan berusaha untuk tetap setia kepada Allah ?
Dan janganlah menjauh dan melepaskan diri dari naungan kasih Bapa karena sadarlah bahwa hidup anda dan saya *sangatlah rentan* jika jauh dari pelukan Bapa.
Penulis Bambang Purnomo