Pdt Dr Ir Henoch Wilianto : Benar di Mata Sendiri
Lukas 18:11-12 (TB)
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
RENUNGAN Orang Farisi dalam Lukas 18:11-12 merasa dirinya benar karena perbuatannya. Ia berpuasa dan memberi perpuluhan, tetapi hatinya dipenuhi kesombongan. Inilah kebenaran semu—terlihat saleh di luar, tetapi kosong di dalam. Augustine dari Hippo pernah berkata, “Kesombongan mengubah malaikat menjadi iblis, dan kerendahan hati mengubah manusia menjadi orang suci.”
Kita bisa rajin beribadah, memberi, dan berdoa, tetapi jika merasa lebih baik dari orang lain, kita hanya benar di mata sendiri. *Tuhan berkenan pada hati yang rendah dan sadar akan kebutuhan akan kasih karunia-Nya.*
Doa: Tuhan, ajarku untuk tidak mengandalkan perbuatanku, tetapi hidup dalam kerendahan hati di hadapan-Mu. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
Jangan lupa bergembira!
Kamis, 6 Februari 2025.
*GBI Maranatha*